Sabtu, 27 Agustus 2016

JAGUNG KERING UNTUK KESEJAHTERAAN PETANI DI AMPEL KABUPATEN BOYOLALI



JAGUNG UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA NGAMPON KECAMATAN AMPEL
 

Dewasa ini Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang memiliki peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional di Indonesia. Pemerintah sudah mencanangkan jagug sebagai bahan makan pokok alternatif pengganti nasi. Bahkan Saat ini, jagung tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga digunakan sebagai bahan pakan dan industri bahkan di luar negeri sudah mulai digunakan sebagai bahan bakar alternatif (biofuel). Menurut Dinas Pertanian permintaan jagung terus mengalami peningkatan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, sebagai dampak dari peningkatan kebutuhan pangan, konsumsi protein hewani dan energi.
Sebagian besar dari pemenuhan konsumsi protein hewani masyarakat bersumber dari daging ayam. Dalam hal ini jagung merupakan bahan baku utama pakan ternak, dan menentukan keberlanjutan produksi daging nasional. Selain itu, jagung akan semakin diperhitungkan kegunaannya, sebagai bahan baku energi alternatif (biofuel) seiring dengan makin berkurangnya cadangan minyak bumi dunia. pemerintah berupaya untuk mewujudkan peningkatan produksi jagung melalui Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida. Kebijakan swasembada jagung ditetapkan dengan kriteria terpenuhinya kebutuhan pangan, bahan baku industri pakan ternak, bahan baku industri lainnya (biofuel) dari produksi dalam negeri. Untuk mencapai hal ini, maka produksi jagung ditetapkan meningkat 5% per tahun.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Ngampon kecamatan Ampel kabupaten boyolali pada umumnya dan khususnya anggota koperasi “Gotong Royong” Dk Gejayan Desa Ngampon Kecamatan Ampel maka. Maka Koperasi Kelompok Tani “Gotong Royong’ Dk Gejayan Desa Ngampon Mengajukan Proposal Bantuan Benih dan Pupuk jagung Hibrida kepada pemerintah Melalui DInas Pertanian Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Gayung bersambut saat ini pemerintah sedang menggalakkan program untuk mewujudkan peningkatan produksi jagung melalui Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida untuk mencapai swasembada jagung.

 
Anggota Kelompok Tani "Gotong Royong" Desa Ngampon Kecamatan Ampel 

Komponen bantuan yang diajukan meliputi
1.      Benih Jagung Hibrida 15 Kg Per Hektar.
2.      Pupuk Urea
3.      Pupuk NPK
4.      Pupuk Organik
5.      Bahan Pengendalian OPT

Setelah melewati tahap tahap yang ditetapkan oleh dinas pertanian akhirnya bantuan tahap awal berupa benih jagung Hibrida P18 telah kami terima dan sebagian besar sudah ditanam oleh petani yang merupakan anggota kelompok Tani Gotong Royong” Desa Ngampon Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Saat ini Kami sedang dalam proses merawat tanaman jagung kami yang berumur beberapa hari dan sambil menunggu turunya komponen bantuan tadi yang berupa pupuk dan Obat Pengendali hama Tanaman. Kami berharap dukungan dari pemerintah dan pihak pihak lain agar kami bias berhasil dalam menanam jagung hibrida ini sehingga dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat desa kami dan sekaligus mensukseskan program pemerintah, Sehingga swasembada jagung bias tercapai. Menurut Dirjen Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri yang terus meningkat, pemerintah telah menetapkan sasaran produksi jagung tahun 2016 sebesar 24.000.000 ton pipilan kering (PK), dengan rincian per provinsi seperti pada Lampiran 1. Bila dibandingkan dengan pencapaian produksi jagung tahun 2015 (ARAM II) sebesar 19.833.289 ton pipilan kering (PK), terdapat peningkatan sebanyak 4,17 juta ton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar